Designer industrial adalah pihak yang bertanggungjawab untuk merancang sebuah produk yang tak hanya memiliki nilai estetik, namun juga ergonomis dan fungsional bagi konsumen. Mereka merancang produk dengan menggabungkan seni dan teknologi terapan. Tujuan akhirnya, tentu saja, untuk meningkatkan nilai jual dan menekan biaya produksi. Jadi, peran seorang designer industrial lebih luas daripada sekedar merancang produk yang terlihat menarik. Ia juga harus mampu memikirkan solusi design untuk mengatasi masalah-masalah seperti ketidakcocokan bentuk, kegunaan, design ergonomik, pemasaran, pengembangan merek hingga penjualan.
Meski dari sisi deskripsi pekerjaan keduanya tampak jauh berbeda, namun sebenarnya designer industrial memiliki cukup banyak persamaan dengan designer grafis. Hanya saja, jika para designer industrial lebih banyak bermain dalam hal estetika produk, bentukan ergonomik dan fungsionalitas, designer grafis lebih banyak bereksperimen dengan perpaduan visual dan bentuk-bentuk font, kemudahaan dicerna dan penyampaian pesan.
Namun, mengingat hakikat design secara umum adalah sebuah bentuk komunikasi yang dapat menginformasikan pesan, dan memudahkan targetnya untuk mengidentifikasi sebuah produk atau konsep, berdasarkan kaitan warna dan bentuknya, maka tak berlebihan rasanya jika Sribu mengatakan design ibarat bahasa universal. Para designer boleh saja memilih spesialisasi yang berbeda, namun semua designer menggunakan design sebagai bentuk komunikasi. Hampir semua prinsip yang dibuat untuk disiplin design tertentu dapat diterapkan pada disiplin design lain, dan sebaliknya. Bagaimana pun juga, semua prinsip ini memiliki satu akar – pengalaman manusia dan cara untuk meningkatkan atau memperbaikinya.
Nah, jadi mengapa Sribu mengulik mengenai Dieter Rams? Sebab, Dieter Rams termasuk salah satu designer industrial yang terpandang. Ia lahir di Wiesbaden, Hessen, Jerman, pada 20 May 1932, dan banyak menyumbangkan ide untuk perancangan dan pengembangan produk-produk konsumen dari Braun. Selain itu, ia pun terkenal dengan teori “10 Prinsip Design yang Baik”.
Menurut Dieter Rams, design yang baik – dalam hal ini design industrial – harus memiliki 10 prinsip berikut ini:
- Inovatif
- Meningkatkan fungsi dan kegunaan produk
- Memiliki nilai estetika
- Lebih mudah dipahami dan digunakan konsumen
- Menjalankan fungsinya tanpa mengganggu
- Jujur
- Tahan lama
- Rinci hingga ke detil terkecil
- Ramah lingkungan, dan
- Semakin sederhana semakin baik
- Inovatif
- Meningkatkan fungsi dan kegunaan produk
- Memiliki nilai estetika
- Lebih mudah dipahami dan digunakan konsumen
- Menjalankan fungsinya tanpa mengganggu
- Jujur
- Tahan lama
- Rinci hingga ke detil terkecil
- Ramah lingkungan, dan
- Semakin sederhana semakin baik
Seperti yang telah Sribu singgung di atas, semua prinsip design dapat diterapkan ke dalam disiplin design yang lain. Jadi, Sribu akan mencoba menerapkan 10 prinsip Dieter Rams ke dalam seni design yang berbeda – design grafis. Harapannya, agar karya design sribuddies tidak hanya dinilai sebagai karya design yang “baik”, namun juga bisa menjadi design yang ideal, yang memahami kebutuhan target pembacanya, sekaligus menyampaikan pesan yang menjadikan pembacanya lebih baik.
Namun, tidak semua prinsip dapat kita terapkan dalam design grafis. Karena itu, Sribu akan mencontohkan 6 prinsip dari Dieter Rams ini saja, agar sribuddies mendapat gambaran, kriteria-kriteria apa saja yang perlu dimiliki karya design sribuddies agar terlihat lebih baik dan lebih menonjol di tengah samudera design yang begitu beragam.
* Design grafis yang baik haruslah … inovatif
Bagaimana kita berinovasi dalam dunia design grafis? Kita “mencuri” atau “meminjam ide” designer lain, “memperbaiki” dan mengembangkannya sendiri hingga muncul sebuah gagasan baru yang benar-benar mencerminkan diri kita sendiri.
Berpikir bahwa cara ini tidak etis dan bermoral? Ketahuilah sribuddies, banyak sekali – atau bahkan hampir semua – seniman terinspirasi oleh seniman lainnya. Contoh kecil saja, jika para kreator seni dari abad ke-14 sampai abad ke-17 tidak mencetuskan ide Renaissance, misalnya, kita tidak akan pernah melihat dunia seperti yang kita lihat hari ini. Jadi, jangan takut “mencuri” ide seniman lain. Hanya saja, pastikan sribuddies tidak menjiplak atau menjadi plagiat, namun sekedar meminjam inspirasi untuk menghasilkan karya seni yang lebih baik lagi.
* Design grafis yang baik haruslah … memiliki nilai estetika
Design grafis lebih dari sekedar ide yang divisualisasikan. Karena bermain dalam bidang dua dimensi, design grafis harus memanfaatkan panca indera publiknya, dan bertindak sebagai pemicu untuk menghasilkan interaksi lebih lanjut. Sama seperti dalam iklan, design grafis harus menyentuh hidup publiknya dengan memahami pengalaman publik dan menirunya, kemudian memancing kerinduan akan pengalaman itu. Eksekusi design grafis yang cerdas dan penuh nilai estetika dapat dilihat pada sampul majalah-majalah klasik seperti Esquire, National Lampoon dan lain-lain, di mana mereka tidak hanya menggambarkan isu-isu yang erat terkait dengan budaya terkini, namun juga mengundang orang untuk ambil bagian di dalamnya.
* Design grafis yang baik haruslah … menjalankan fungsi tanpa mengganggu dan dieksekusi dengan sempurna
Fungsi utama design grafis adalah untuk menyebarluaskan informasi atau gagasan. Namun, dalam praktiknya, cara yang digunakan haruslah jelas, tidak mengganggu atau justru menjadi polusi visual. Design yang baik harus dipikirkan dengan matang dan tepat sasaran. Elemen-elemen dan detil-detil desain juga harus diperhatikan; Jangan sampai detil design justru menjadi penghalang penyampaian ide dan mengganggu, karena digunakan terlalu banyak dan dalam kaidah yang tidak tepat.
* Design grafis yang baik haruslah … jujur
Sebagai bentuk komunikasi, design grafis haruslah disampaikan secara langsung – tidak ada detil yang dilebih-lebihkan, tidak ada trik, tidak ada penghalang. Sebaliknya, haruslah digarisbawahi atau diberi penekanan gagasan-gagasan yang dimaksudkan untuk publiknya. Hal ini terutama sangat penting dalam grafis iklan, karena kejujuran dan kemampuan untuk mengantarkan pesan adalah dua faktor utama yang mendorong pasar untuk tetap aktif dan setia.
* Design grafis yang baik haruslah … tahan lama
Design grafis, sebagai suatu bentuk komunikasi visual, harus mampu membungkus pesan dengan nilai-nilai yang baik dan relevan atau dibutuhkan, tak hanya pada rentang waktu yang singkat saja, namun – kalau dimungkinkan – selamanya. Karena itulah, designer harus mampu mengenali lingkungannya, dan menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti “Apakah kita memerlukan design ini?”, “Apakah design ini relevan untuk masa sekarang?”, dan pertanyaan utamanya “Apakah design ini dapat mengubah hidup seseorang?”.
* Design grafis yang baik itu … semakin sederhana semakin baik
Sebagai sebuah elemen dalam periklanan, design grafis haruslah bersifat langsung dan ringkas, serta fokus pada informasi yang relevan bagi pasar atau publiknya. Penyampaian informasi pada sebuah design grafis haruslah lebih mudah dipahami publik, dan dibungkus dengan metode yang fungsional, namun penuh estetika.
0 komentar:
Posting Komentar